Agen penjualan iklan Google asal Indonesia, DGtraffic baru saja menyabet penghargaan Googlies 2010 Event Award atas keberhasilannya mensosialisasikan program Google AdWords di kalangan Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia.
"Kami terpilih sebagai yang terbaik di kategori ini untuk seluruh wilayah Asia Tenggara," ujar Andi Silalahi, Head of Global Brands and Multi National Companies DGtraffic, yang baru menerima penghargaan tersebut di Odeon Tower 33 North Bridge Road Level 3 Singapura, 9 Desember 2010 lalu.
DGtraffic sendiri mengklaim sebagai perusahaan Indonesia mitra Google pertama yang mendapatkan Google Advertising Certified Partner. Perusahaan yang didirikan oleh Herman Chang pada pertengahan 2008 itu, kini telah memiliki banyak klien besar yang beriklan di platform Google, seperti Nokia, LG, HP, dan XL Axiata.
DGtraffic sendiri mengaku bahwa pendapatan terbesar mereka kebanyakan berasal dari berbagai perusahaan multinasional. "85 - 90 persen revenue kami berasal dari global brand," kata Andi.
Namun demikian, pertumbuhan klien UKM yang mulai beriklan menurutnya juga meningkat secara signifikan. Kini, DGtraffic mengaku telah melakukan sosialisasi kepada sekitar 1000 UKM di Indonesia melalui seminar-seminar di berbagai daerah.
UKM yang mulai beriklan melalui platform Google sendiri, kata Andi, berasal dari berbagai bidang bisnis. Antara lain mulai dari usaha makanan, pakaian, furnitur, jasa desain rumah, hingga sewa peralatan pesta. "Sekarang, tukang bakso pun sudah mulai goes Google," kata Andi.
Ia mengklaim platform Google merupakan platform yang cukup ampuh untuk memasarkan produk-produk UKM secara tepat sasaran. Sebab, kata Andi, saat ini pengguna internet biasanya melakukan riset melalui mesin pencarian internet sebelum melakukan pembelian secara offline.
Beriklan di platform Google tak cuma membuat produk-produk mereka muncul di berbagai layanan internal milik Google, YouTube, melainkan juga di jaringan situs yang berafiliasi dengan Google AdSense hingga jejaring sosial semacam Facebook, Twitter, Friendster, Hi-5, atau LinkedIn.
"Kami memang tidak bisa mengklaim bahwa beriklan melalui kami merupakan yang termurah, tapi kami berani mengklaim bahwa beriklan di platform ini merupakan cara yang paling efisien dalam hal biaya (cost-effective)," katanya menggebu sambil berpromosi.
"Kami terpilih sebagai yang terbaik di kategori ini untuk seluruh wilayah Asia Tenggara," ujar Andi Silalahi, Head of Global Brands and Multi National Companies DGtraffic, yang baru menerima penghargaan tersebut di Odeon Tower 33 North Bridge Road Level 3 Singapura, 9 Desember 2010 lalu.
DGtraffic sendiri mengklaim sebagai perusahaan Indonesia mitra Google pertama yang mendapatkan Google Advertising Certified Partner. Perusahaan yang didirikan oleh Herman Chang pada pertengahan 2008 itu, kini telah memiliki banyak klien besar yang beriklan di platform Google, seperti Nokia, LG, HP, dan XL Axiata.
DGtraffic sendiri mengaku bahwa pendapatan terbesar mereka kebanyakan berasal dari berbagai perusahaan multinasional. "85 - 90 persen revenue kami berasal dari global brand," kata Andi.
Namun demikian, pertumbuhan klien UKM yang mulai beriklan menurutnya juga meningkat secara signifikan. Kini, DGtraffic mengaku telah melakukan sosialisasi kepada sekitar 1000 UKM di Indonesia melalui seminar-seminar di berbagai daerah.
UKM yang mulai beriklan melalui platform Google sendiri, kata Andi, berasal dari berbagai bidang bisnis. Antara lain mulai dari usaha makanan, pakaian, furnitur, jasa desain rumah, hingga sewa peralatan pesta. "Sekarang, tukang bakso pun sudah mulai goes Google," kata Andi.
Ia mengklaim platform Google merupakan platform yang cukup ampuh untuk memasarkan produk-produk UKM secara tepat sasaran. Sebab, kata Andi, saat ini pengguna internet biasanya melakukan riset melalui mesin pencarian internet sebelum melakukan pembelian secara offline.
Beriklan di platform Google tak cuma membuat produk-produk mereka muncul di berbagai layanan internal milik Google, YouTube, melainkan juga di jaringan situs yang berafiliasi dengan Google AdSense hingga jejaring sosial semacam Facebook, Twitter, Friendster, Hi-5, atau LinkedIn.
"Kami memang tidak bisa mengklaim bahwa beriklan melalui kami merupakan yang termurah, tapi kami berani mengklaim bahwa beriklan di platform ini merupakan cara yang paling efisien dalam hal biaya (cost-effective)," katanya menggebu sambil berpromosi.
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar