Ketika langit hitam telah berwarna merah
Bumi sudah terselubungi sebuah atsmosfer darah
Bumi juga telah berajah api yang membakar hati
Semesta alam telah berbicara
Disaat itu pula…
Sang semesta melontarkan kabar hitam
Sang gagak berkoar melantunkan alunan irama
Ritme yang mengalun dengan syahdu
Menyayat hati yang saat ini dilanda pilu
Darah sagar…
Santapan mata dikala ini
Linangan air mata bagaikan sebuah panorama yang tak asing
Berbalut busana hitam…
Terduduk dengan lesu
Didepan seorang yang telah terbalut kain putih
Tertidur dengan damai
Mata telah terpejam.
Jari nan indah menjadi sebuah jari nan kaku
Tubuh yang bugar jadi tubuh yang pucat
Dimana sebuah raga yang akan kembali ke cahaya sang KhalikArtikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
ini puisi ya?
iya gan, dari temen gue ;)
hahaha :D
haha...! sip wes..! seng akeh nggawene yoh.? :D
Posting Komentar