"Pulang Kampung Nih" kata Obama dalam bahasa Indonesia pada bagian awal pidatonya di Balairung Universitas Indonesia, Rabu.
Dia mengemukakan, saat dirinya tinggal di Jakarta, ibukota Indonesia itu sangat berbeda dengan sekarang. Ketika itu, katanya, tak banyak bangunan bertingkat. "Hotel Indonesia adalah satu dari beberapa bangunan tinggi, dan waktu itu cuma ada satu departement store besar, Sarinah. Becak dan bemo adalah sarana untuk bepergian, mobil belum banyak," kata Obama yang menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris.
Dia juga menyebutkan tentang masa kecilnya di kawasan Menteng Dalam dan tinggal di rumah kecil."Saya mulai cinta Indonesia," katanya lalu mengatakan masa kecilnya yang diwarnai dengan bermain di pematang sawah dan menangkap capung serta pedagang makanan keliling. "..Sate, baso, saya ingat pedagang keliling itu selalu berteriak sateee!, basoooo!...enak ya," kata Obama lagi dalam bahasa Indoensia yang disambut riuh hadirin.
Menurut Obama, dari gurunya dia mulai tahu tentang Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan bahasa. Obama mengemukakan ayah tirinya, Lolo Soetoro, seorang muslim yang mengajarkan padanya bahwa semua agama harus dihormati. Menurut Obama, karakteristik toleransi beragama di Indonesia adalah sesuatu hal yang sangat pantas dihormati.
Pada bagian lain, dia juga mengemukakan dirinya sangat tersanjung saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan terhadap ibunda Obama, Ann Dunham atas karyanya. Menurut Obama, ibunya "membuat Indonesia dekat dengan diri kami."
Obama juga mengemukakan banyak yang sudah berubah sejak empat puluh tahun lalu ketika dirinya tinggal di Jakarta. "Kalau anda tanya saya atau teman-teman saya dulu, mungkin tidak ada yang menyangka saya akan kembali sebagai presiden," kata Obama.
Obama kemudian membahas tiga hal penting yaitu pembangunan, demokrasi dan keyakinan beragama.
Dia mengemukakan, saat dirinya tinggal di Jakarta, ibukota Indonesia itu sangat berbeda dengan sekarang. Ketika itu, katanya, tak banyak bangunan bertingkat. "Hotel Indonesia adalah satu dari beberapa bangunan tinggi, dan waktu itu cuma ada satu departement store besar, Sarinah. Becak dan bemo adalah sarana untuk bepergian, mobil belum banyak," kata Obama yang menyampaikan pidatonya dalam bahasa Inggris.
Dia juga menyebutkan tentang masa kecilnya di kawasan Menteng Dalam dan tinggal di rumah kecil."Saya mulai cinta Indonesia," katanya lalu mengatakan masa kecilnya yang diwarnai dengan bermain di pematang sawah dan menangkap capung serta pedagang makanan keliling. "..Sate, baso, saya ingat pedagang keliling itu selalu berteriak sateee!, basoooo!...enak ya," kata Obama lagi dalam bahasa Indoensia yang disambut riuh hadirin.
Menurut Obama, dari gurunya dia mulai tahu tentang Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan bahasa. Obama mengemukakan ayah tirinya, Lolo Soetoro, seorang muslim yang mengajarkan padanya bahwa semua agama harus dihormati. Menurut Obama, karakteristik toleransi beragama di Indonesia adalah sesuatu hal yang sangat pantas dihormati.
Pada bagian lain, dia juga mengemukakan dirinya sangat tersanjung saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan terhadap ibunda Obama, Ann Dunham atas karyanya. Menurut Obama, ibunya "membuat Indonesia dekat dengan diri kami."
Obama juga mengemukakan banyak yang sudah berubah sejak empat puluh tahun lalu ketika dirinya tinggal di Jakarta. "Kalau anda tanya saya atau teman-teman saya dulu, mungkin tidak ada yang menyangka saya akan kembali sebagai presiden," kata Obama.
Obama kemudian membahas tiga hal penting yaitu pembangunan, demokrasi dan keyakinan beragama.
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar